PPs UNY kembali meluluskan Doktor dari Prodi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK) melalui Ujian Terbuka dan Promosi Doktor yang digelar pada Sabtu (4/05/2013) di Aula PPs UNY dengan Promovendus Muchlas.
Manajemen abad 21 adalah metode pendidikan yang berusaha mengantisipasi perubahan dunia industri yang otomatik, multi disipliner, terampil, dan daya juang serta prinsip efektif dan efisien, etos kerja, mengenalkan kehidupan masyarakat industrial, melatih ketahanan mental dan moral, sebagai elemen dalam manajemen pendidikan dan pengajaran. SMK yang bertujuan untuk menyiapkan lulusan siap latih atau siap kerja maka metode pembelajaran problem based learning, collaborative learning, project based learning, dan link and match.
Jumat (26/4). Sebanyak 50 calon Magister Pendidikan dan 9 calon Doktor Pendidikan memasuki ruangan Aula Program Pascasarjana UNY untuk mengikuti upacara Yudisium Periode April 2013. Jumlah peserta yudisium yang memenuhi persyaratan akademik dan administratif sebanyak 59 orang. Terdapat 16 mahasiswa/i dengan predikat cumlaude yaitu 3 dari S3 PTK, 1 dari S3 IP, 2 dari S2 LT, 3 dari S2 MP, 1 orang PIPS, 3 dari S2 PSn dan 2 dari S2 PTK, demikian yang disampaikan oleh kaprodi ataupun sekprodi di lingkungan PPs UNY.
Sekitar 1000an peserta memeriahkan acara Sepeda Sehat yang diadakan dalam rangka Dies Natalis UNY ke-49 di kampus Wates, Minggu (21/4) kemarin. Di antara para peserta, turut pula sebanyak kurang lebih 25 peserta dari jajaran direksi, kaprodi, sekprodi, dosen, dan karyawan Program Pascasarjana UNY. Acara sepeda sehat ini berhadiah utama dua buah sepeda motor, serta hadiah lainnya seperti sepeda, sapi, kambing, magic com, kipas angin, dan puluhan doorprize lainnya.
Program Pascasarjana UNY kembali meluluskan doktor dari Prodi S3 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) melalui Ujian Terbuka dan Promosi Doktor yang digelar pada Jumat (12/4/2013) di Aula PPs UNY. Promovendus Sri Rejeki mengambil judul “Metode Standard Setting untuk Ujian Nasional di Sekolah Dasar” dalam penelitian disertasinya dan dipromotori oleh Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. dan Prof. Kumaidi, Ph.D. sebagai Co-Promotor.
Dewasa ini masalah gender semakin marak diperbincangkan terlebih lagi setelah pemerintah Indonesia menetapkan isu gender ini dalam program pembangunan yang berkelanjutan dalam semua aspek. Perguruan Tinggi Negeri sebagai salah satu institusi pemerintah yang bergerak dalam bidang pendidikan seyogyanya mengimplementasikan kebijakan pemerintah mengenai gender tersebut dengan membuat program yang bernuansa gender.
Tidak bisa dipungkiri, kemampuan berbahasa Inggris merupakan kemampuan yang mutlak dikuasai oleh insan-insan pendidikan khususnya di perguruan tinggi. Dengan penguasaan bahasa inggris, perkembangan ilmu bisa dengan mudah diakses. Yang tidak kalah pentingnya, pengembangan jaringan internasional akan mudah terjalin dengan kemampuan bahasa Inggris yang baik.
Minggu, 7/4/2013, menjadi hari yang bersejarah bagi keluarga besar PPs UNY. Untuk pertama kalinya, Program Pascasarjana UNY menyabet gelar bergengsi, Juara 1 untuk kategori A dan Juara 3 untuk kategori B pada Lomba Bulu Tangkis Ganda Putra Beregu Antar Unit di lingkungan Universitas Negeri Yogyakarta pada Sabtu (6/4/2013) dan Minggu (7/4/2013).
Program Pascasarjana UNY kembali menggelar Ujian Terbuka dan Promosi Doktor dengan Promovendus Hary Suswanto dari Prodi S3 Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK) pada Sabtu (6/4/2013) di Aula PPs UNY. Hary mengambil penelitian disertasi dengan judul “Pengembangan Model Uji Kompetensi dan Sertifikasi Internasional Jaringan Komputer Siswa SMK” yang lebih fokus membahas permasalahan yang terkait dengan uji kompetensi dan sertifikasi jaringan komputer siswa SMK dalam upaya meningkatkan kompetensi lulusannya.
Pendidikan inklusif menjadi isu yang menarik perhatian berbagai pihak karena diyakini dapat memberikan peluang yang besar kepada anak berkebutuhan khusus sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya untuk berpartisipasi lebih luas dalam berbagai jenis dan jenjang pendidikan layaknya anak-anak pada umumnya. Semua anak berkebutuhan khusus juga diberi kesempatan untuk belajar bersama-sama dengan anak pada umumnya, sehingga guru-guru sekolah reguler memiliki kewajiban memberikan layanan sesuai dengan keberagaman peserta didik. Demikian papar Dr. N.
Bahasa Indonesia
English