Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (SPs UNY) terus memperkuat ekosistem akademik yang kolaboratif dan berorientasi global. Pada Senin, 22 September 2025, SPs UNY menyelenggarakan Summer Course bertajuk “International Practice in TVET Development” di Ruang Teleconference, Gedung Sugeng Mardiyono Lt. 2 Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta, menghadirkan Prof. Ts. Dr. Mohamad Sattar Rasul (Chairman STEM Enculturation Research Center, Faculty of Education, Universiti Kebangsaan Malaysia) sebagai narasumber utama. Kegiatan ini menegaskan urgensi transformasi TVET agar lulusan memiliki kompetensi teknis–nonteknis yang relevan, adaptif terhadap teknologi, serta berorientasi keberlanjutan.

Dalam pemaparannya, Prof. Sattar menyoroti sejumlah pilar kunci: kurikulum berbasis industri melalui skema industry in campus, magang, dan laboratorium mitra; integrasi keterampilan digital (AI, big data, IoT, blended learning); penguatan soft skills dan lifelong learning lewat micro-credentials; serta green skills untuk mendukung ekonomi sirkular dan transisi energi. Ia juga menekankan pentingnya kemitraan publik–swasta (PPP), Recognition of Prior Learning (RPL), pengambilan keputusan berbasis data (analitik pasar kerja dan tracer study), dan inklusivitas agar akses pendidikan vokasi merata.

Sesi diskusi berlangsung interaktif. Peserta menyoroti isu mismatch kampus–industri, culture shock lulusan, serta rendahnya kesiapan kerja pada aspek STEM. Menanggapi hal tersebut, Prof. Sattar menekankan perlunya persetujuan industri/badan profesi atas kurikulum, kewajiban dosen terjun rutin ke industri untuk upskilling, dan penguatan career adaptability melalui praktik nyata, magang, serta kolaborasi intensif dengan dunia usaha. Di bagian akhir, mahasiswa doktoral UNY dan peserta dari UKM mempresentasikan gagasan disertasi/artikel dan berdiskusi metodologi untuk menjajaki tema riset bersama ke depan.

Kegiatan dirangkum dengan seruan agar TVET di masa depan adaptif, inovatif, inklusif, dan berkelanjutan. Melalui adopsi praktik terbaik internasional dan jejaring riset yang kuat, diharapkan lembaga vokasi—termasuk SPs UNY—mampu mencetak lulusan siap tantangan global serta memberi kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan.