Strategi Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi Kekerasan di Sekolah

Kekerasan telah menjadi fenomena yang kemunculannya semakin merambah ke dunia pendidikan, termasuk di ruang-ruang sekolah. Dalam kesempatan ini, Muhammad Ridho Muttaqin, mahasiswa S3 Prodi Ilmu Pendidikan SPS UNY ini mencoba mengungkapkan praktik kekerasan pelajar di sekolah; strategi sekolah dalam mengatasi kekerasan di sekolah. Disamping itu, Ridho juga mengungkapkan pola strategi Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kekerasan di sekolah. Dalam Disertasinya yang berjudul “Strategi Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi Kekerasan di Sekolah”

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian dilaksanakan di SMK VIP Ma’arif NU 1 Kemiri, SMK Sawunggalih Kutoarjo, dan SMK HKTI Kutoarjo. Dalam penelitian ini, Ridho melibatkan kepala sekolah; wakil kepala sekolah bidang kurikulum, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan selaku pembantu kepala sekolah; guru Pendidikan Agama Islam; dan siswa kelas X, XI, XII termasuk pengurus organisasi kesiswaan di sekolah.

Dengan metode focused group discussion (FGD), observasi, in-depth interview (wawancara mendalam), dan penelusuran dokumen, Ridho menganalisis data dengan dalam lima tahapan, yaitu menuliskan transkrip hasil wawancara; menemukan pernyataan tentang fokus penelitian; mengelompokkan pernyataan-pernyataan tersebut kedalam unit-unit yang bermakna; mengkonstruksi seluruh penjelasan tentang makna dan esensi pengalaman para informan; dan menyusun laporan hasil penelitian.

Dari penelitian ini didapatkan bahwa praktik-praktik kekerasan di sekolah dalam bentuk bullying masih terjadi di lingkungan sekolah. Tindakan tersebut seperti, mengejek secara fisik, melempar dan menusuk dengan menggunakan alat tulis, menyembunyikan barang dan mengejek dengan kalimat sindiran. Dampak yang ditimbulkan dari tindak bullying tersebut seperti dampak fisik maupun psikis.

Motif yang melatarbelakangi pelaku yaitu karena balas dendam serta mayoritas karena bercanda dan menganggap tindakannya tidak serius. Kemudian upaya sekolah untuk mengantisipasi dan mengatasi kasus kekerasan meliputi tiga hal, yaitu membuat kebijakan kepala sekolah; menyusun kurikulum dan program sekolah; dan mengoptimalkan kegiatan siswa. Ridho juga menerapkan pola strategi Pendidikan Agama Islam untuk mengatasi kekerasan di sekolah yaitu, pembinaan terprogram, Pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah, pendampingan kepada siswa. “Implementasi tiga pola strategi tersebut dapat mengatasi adanya kasus kekerasan di sekolah” tutup Ridho dalam Ujian Terbuka yang dilakukan secara luring ini. (ant)