You are here
Integrasi TVET dan Kearifan Lokal Jadi Kunci Pengembangan SDM Pariwisata di Yogyakarta

Pelatihan pengembangan kapasitas aktor lokal dan pemuda dalam bidang pariwisata kembali digelar dengan semangat membangun pariwisata berkelanjutan berbasis kearifan lokal. Kegiatan ini diselenggarakan di Griya Budaya Desa Wisata Hargotirto pada tanggal 11–12 Juli 2025 serta 9 Agustus 2025, dengan menghadirkan kurikulum komprehensif yang menekankan pada integrasi antara keterampilan teknis dan nilai-nilai budaya Kejogjaan.
Pelatihan ini membekali peserta dengan pengetahuan praktis di bidang pelayanan wisata, manajemen destinasi, serta strategi promosi berbasis digital. Seluruh materi dikontekstualisasikan dengan budaya lokal yang sarat filosofi dan kearifan, sehingga peserta tidak hanya menjadi tenaga terampil, tetapi juga duta budaya yang mampu mempromosikan nilai-nilai Kejogjaan di sektor pariwisata.
Untuk menjamin mutu dan akuntabilitas, pelatihan ini dievaluasi melalui sepuluh kuesioner standar. Hasil analisis menunjukkan pelatihan berjalan efektif, terutama pada aspek kualitas materi dan kompetensi fasilitator yang dinilai sangat memadai. Skor rata-rata peserta tergolong tinggi di hampir semua indikator, menandakan pelatihan sesuai dengan harapan dan memberikan manfaat nyata.
Menariknya, indikator mengenai “keinginan materi tambahan” memperoleh skor lebih rendah dibandingkan aspek lainnya. Hal ini menunjukkan adanya peluang pengembangan konten lanjutan agar program berikutnya semakin kaya dan relevan dengan kebutuhan peserta. Selain itu, deviasi standar yang kecil menandakan konsistensi penilaian peserta, memperkuat validitas bahwa pelatihan berhasil mencapai tujuannya.
Menurut Dr. Yoga Sahria, S.Kom., M.Kom., selaku tim pelaksana pengabdian masyarakat, capaian positif ini menjadi bukti bahwa integrasi TVET (Technical and Vocational Education and Training), life-based learning, serta pendekatan berbasis budaya merupakan model efektif dalam pengembangan sumber daya manusia pariwisata. “Kami tidak hanya ingin melahirkan tenaga kerja terampil, tetapi juga pribadi yang bangga dengan identitas Kejogjaan. Dengan begitu, pembangunan pariwisata tidak sekadar mengejar jumlah wisatawan, melainkan juga menjaga keberlanjutan budaya dan lingkungan,” ujarnya.
Ke depan, penyelenggara berencana untuk memperkaya materi pelatihan dengan topik kewirausahaan, inovasi digital, serta strategi kolaborasi lintas sektor. Upaya ini diharapkan dapat membuka peluang lebih luas bagi peserta untuk berkontribusi dalam pengembangan desa wisata, ekonomi kreatif, dan promosi budaya di tingkat global.
Dengan capaian yang konsisten dan terukur, pelatihan ini menjadi praktik baik (best practice) dalam membangun pariwisata berkelanjutan. Yogyakarta, dengan kekayaan budaya dan semangat kebersamaan masyarakatnya, diharapkan dapat menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain di Indonesia dalam mewujudkan pariwisata yang ramah lingkungan, berdaya saing, dan berakar pada kearifan lokal.

SEKOLAH PASCASARJANA UNY
Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281
Telp. +62274-550836 (front office)
Fax. +62274-520326 Email: pps@uny.ac.id, humas_pps@uny.ac.id
Website : http://sps.uny.ac.id
Copyright © 2025,

