Mencapai Panjang Umur yang Berkualitas

Pascasarjana UNY menggelar Pengajian Idul Adha 1442 H yang menghadirkan dr. Probosuseno, Sp.PD-Kger. Kegiatan ini diikuti oleh semua dosen, Koorprodi dan tendik Pascasarjana UNY. Probosuseno mengedepankan istilah “Panjang umur dengan hidup yang berkualitas lebih bernilai daripada sekedar umur panjang” Probosuseno menjelaskan bahwa sekarang bukan lagi bagaimana caranya supaya bisa panjang umur, tapi bergeser fokusnya ke bagaimana hidup berkualitas, bukan hanya sekedar hidup, tetapi umur panjang dan berkualitas.

Berdasarkan beberapa penelitian, harapan hidup (life expetancy) manusia di seluruh dunia meningkat dalam 60 tahun terakhir. Pada tahun 1950, harapan hidup manusia ada di usia 48 tahun. “Sementara pada 2010, terdapat peningkatan 20 tahun menjadi 68 tahun. Hal ini menandakan, manusia terus berkembang ke arah yang lebih baik. Berkembangnya teknologi kesehatan dan pengobatan, serta pertumbuhan ekonomi dan pendidikan menjadi faktor penting meningkatnya harapan hidup manusia.” tambah Probosuseno lagi.

Namun tingginya harapan hidup belum tentu menjamin hidup manusia berkualitas. Tidak ada gunanya memiliki umur panjang jika hanya dihabiskan di atas tempat tidur karena sakit dan tak mampu beraktivitas. Disini Probosuseno menjelaskan bahwa harapan hidup kadang tidak sejalan dengan harapan manusia yaitu Sehat-Senang, harta cukup, memiliki pekerjaan, keluarga harmonis, dan mati husnul khotimah. “Tidak semuanya bisa seperti itu. Terlebih di masa pandemi ini telah mengubah segala kelumrahan” tutup Probosuseno. (ant)

.